SIMALUNGUN - PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk ( Jafpa ) sebagai salah satu perusahaan penyedia protein hewani yang berkualitas dan terjangkau menggelar acara media gathering dengan mengusung Thema " Penuhi Asupan Protein Hewani dan Sambut Generasi Bebas Stunting"
Media Gathering tersebut dilaksanakan PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk ( Jafpa ) dari Jakarta yang diikuti sejumlah jurnalis ( wartawan ) baik dari berbagai media cetak maupun Online dari berbagai daerah termasuk dari provinsi Sumatera Utara melalui virtual, Rabu ( 13/07/2022 )
Kegiatan media gathering, yang diikuti sejumlah wartawan tersebut untuk mendukung upaya pemerintah dalam mensosialisasi pentingnya melakukan pencegahan stunting sejak dini, " Ujar Rachmat Indrajaya selaku Direktur Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (Jafpa)
Rachmat Indrajaya dalam kesempatan itu juga mengungkapkan, Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan untuk pencegahan stunting adalah memastikan ketersediaan produk protein hewani yang kami hasilkan dapat terjaga dan kualitasnya terjamin serta aman
Selain itu, dalam rangka meningkatkan edukasi masyarakat akan pentingnya asupan protein hewani dan kaitannya dengan stunting, kami mengajak rekan-rekan media untuk turut serta memberikan edukasi berupa karya tulis maupun foto pada kegiatan AKJJ yang kami selenggarakan tahun ini, " Terang Direktur Corporate Affairs PT Japfa Comfeed Indonesia, (Jafpa) Rachmat Indrajaya
Prof. Dr. Ir. Evawany Yunita Aritonang salah seorang Guru Besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara (USU) yang menjadi Narasumber dalam acar media gathering dengan Thema "Penuhi Asupan Protein Hewani dan Sambut Generasi Bebas Stunting dalam pemaparannya menyampaikan sejumlah poin penting
"Pencegahan stunting kini tidak hanya menjadi komitmen secara Nasional, melainkan sudah berbagai belahan dunia secara global. Stunting menjadi urgensi karena dampak jangka panjang yang akan ditimbulkannya dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi serta produktivitas pasar kerja di suatu Negara.
"Oleh karenanya pencegahan stunting menjadi genting dan harus dilakukan pencegahan dengan melibatkan peran multisektoral, " Kata Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Ir. Evawany Y Aritonang
Evawany Y Aritonang juga menjelaskan, Angka kasus stunting yang tercatat secara global telah mencapai 149 juta pada anak di bawah usia 5 tahun ( WHO, 2021 ) dan di Indonesia, prevalensi stunting kian menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun.
"Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, ditemukan bahwa prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24, 4 persen atau menurun sebanyak 6, 4 persen dari tahun 2018. Meskipun demikian, angka kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya seperti di Vietnam, Malaysia dan Thailand.
"Salah satu penyebab stunting yang cukup umum ialah masalah gizi kronis pada balita akibat kurangnya asupan gizi yang cukup lama serta minimnya keragaman pangan dan asupan protein hewani. Penelitianpun telah membuktikan bahwa kekurangan asupan protein berhubungan dengan risiko stunting sebesar 5 kali. Sehingga, diperlukan asupan protein berkualitas untuk menyokong pertumbuhan linier balita, " Kayanya
Sugiatmo mengwakili Ketua Persatuan wartawan Indonesia ( PWI ) Sumatera Utara ( Sumut ) turut memberikan dukungannya akan upaya JAPFA dalam pencegahan stunting, Kami menyambut baik upaya edukasi stunting ini, terlebih dengan mengajak rekan-rekan wartawan agar mampu menjadi bagian dalam menyebarkan informasi pencegahan stunting melalui pemberitaan yang akurat dan tepat”. Katanya ( Karmel )