SIMALUNGUN - Proyek rekonstruksi ruas jalan lintas Provinsi Sumatera Utara sepanjang 3 kilometer, jurusan Kerasaan menuju Perdagangan berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini pihak Kontraktornya telah menyelesaikan proses pemadatan timbunan material bahu jalan untuk selanjutnya menghamparkan aspal hotmix.
Diketahui sebelumnya, ruas jalan ini kondisinya cukup parah dengan aspal hotmix terkelupas dan lubang menganga. Kini, proyek jalan ini berjalan dengan nilai anggaran tahun 2022 sebesar Rp 18 Miliar, melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Namun kepada wartawan, kalangan masyarakat menilai proses pengerjaan dilakukan pihak PT Waskita Karya minim pengawasan, tepatnya di wilayah Nagori Landbow, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (10/12/2022) sekira pukul 10.30 WIB.
"Struktur tanah di lokasi ini, pada lapisan bagian atas berongga tanpa unsur batu-batuan dan teksturnya tanah sedang, memiliki tanah liat serta lebih banyak unsur pasir di dalamnya, " ujar warga sekitar lokasi berinisial AR melalui pesan Whastapp diterima jurnalis indonesiasatu.co.id grup media online.
Kemudian, AR menuturkan, pihak pelaksana proyek telah melanjutkan proses pengerjaan jalan dengan menghamparkan aspal jenis Hotmix pada ruas jalan selebar 2 meter. Namun, menurutnya, proses pengerjaan sangat tidak sesuai dengan besteknya.
"Kita ketahui belakangan ini, kondisi cuaca tidak mendukung dengan meningkatnya intensitas curah hujan, maka berpengaruh pada kepadatan timbunan material pada bahu jalan, " ujar AR dalam pesan tertulisnya.
Selanjutnya, AR mengungkapkan, akibat guyuran air hujan tentunya diragukan kepadatan timbunan meterial pada bahu jalan diragukan. Seiring dengan keraguan terhadap temperatur aspal Hotmix diangkut dump truck, saat tiba di lokasi dihamparkan oleh pihak pelaksana proyek itu di bawah guyuran hujan.
"Kalau sudah begini cara kerja pihak pelaksana proyek maka dapat kami simpulkan bahwa mutu dan kualitas jalan diabaikan, keuntungan besar dari proyek jalan ini paling utama diraupnya, " tulis AR menohok di akhir pesan selularnya.
Lebih lanjut, amatan awak media ini, ketika tiba di lokasi pengerjaan pengaspalan jalan itu, di bawah guyuran hujan cukup deras, tampak 4 unit dump truck bermuatan aspal Hotmix, secara bergilir membongkar muatannya. Sementara, pihak Dinas BMBK Provinsi Sumut UPT Siantar-Simalungun tidak tampak di lokasi itu.
Masih di lokasi, jurnalis indonesiasatu.co.id bertanya terkait proses aspal hotmix dihamparkan saat hujan turun kepada seorang pria berkaos puth, berambut gondrong menggunakan helm warna putih, bertuliskan PT Waskita dan Ia menjawab, sembari mengatur posisi dump truk yang akan bongkar.
"Nggak tau, tanyakan saja kepada orang QCnya di situ, " ujar Pria itu sambil menghindar, tanpa penjelasan lebih soal posisi staff Quality Control dimaksudnya.
Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK ; red) Provinsi Sunatera Utara Bambang Pardede dan pihak kontraktor PT Waskita Karya terkait proses pelaksanaan proyek jalan di Kabupaten Simalungun disebutkan tanpa pengawasan. Padahal, nilainya terbilang tinggi yakni Rp 18 Miliar.
Namun, sangat disesalkan, Kadis BMBK Provinsi Sunatera Utara dan pihak PT Waskita Karya hingga rilis berita ini dilansir ke publik belum berhasil dikonfirmasi dan dimintai tanggapan tentang pelaksanaan proyek multiyears tahap pertama di Kawasan Simalungun, khususnya di sepanjang 3 kilometer, jurusan Kerasaan menuju Perdagangan.